Nah kontrol atau pengelolaan yang kurang baik dari pemegang kartu kredit dapat disebabkan beberapa hal, antara lain :
- Perilaku konsumtif dari konsumen kartu kredit hingga kartu kredit jadi sumber pemenuhan nafsu belanja yang berlebihan, lupa kalau uang sendiri sudah ‘bolong’.
- Mempunyai jumlah kartu kredit berlebihan, hingga melebihi dari pendapatan atau kemampuan financial yang ideal.
- Belum memahami biaya-biaya yang akan timbul
- Pemegang kartu kredit memaksakan persyaratan yang semestinya belum sesuai, akan tetapi tetap berhasrat ingin punya ‘kartu utang’ ini.
Penggunaan yang ideal atau positif dari kartu kredit
Kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran, jadi digunakan dengan posisitf tentu hasilnya positif, begitu pula sebaliknya.
Penggunaan kartu kredit secara bijak, akan menguntungkan penggunanya, bahkan pihak lain pun ikut menikmati keuntungan, seperti bank selaku penerbit kartu kredit, merchant dan pemegang kartu kredit.
Bagi konsumen atau pengguna kartu kredit, kartu kredit dapat dimanfaatkan untuk membantu pembayaran yang bersifat urgent atau insidentil. Pembayarannyapun dapat dilakukan lebih praktis dan aman bila dibandingkan dengan membawa segepok uang tunai untuk berbelanja. Dapat pula dimanfaatkan untuk berbelanja dengan harga diskon jika ada penawaran khusus dari bank penerbit kartu kredit.
Pihak bank akan memperoleh charges sebesar 2% - 3% dari merchant, selain annual membership dan bunga jika pemegang kartu kredit hanya membayar minimal pembayaran, biasanya sebesar 10% dari jumlah tagihan, dan juga untuk menambah jumlah nasabah potensial bank dan sebagai salah satu bentuk layanan perbankan kepada nasabah, dari pihak merchant agar jumlah customer yang berbelanja dan omset penjualan semakin meningkat.
Nah gunakanlah kartu kredit sebagaimana mestinya sesuai kebutuhan Anda dan sebaiknya tidak menggunakan kartu kredit untuk memenuhi keinginan Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar