Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, IHSG mengawali perdagangan 2013 dengan kondisi yang sangat baik. “Seperti ulasan kami sebelumnya di mana meskipun terdapat peluang profit taking, karena masih adanya sentimen positif terutama dari pergerakan mayoritas bursa saham Asia yang bergerak di zona hijau, IHSG pun turut mampu berada di zona hijau.” Rabu (2/1/2013).
Apalagi, lanjutnya, dengan pembukaan perdagangan oleh Wakil Presiden Boediono dan adanya rilis inflasi yang dinilai masih relatif aman. “Meski kenaikan IHSG belum setinggi kenaikan mayoritas bursa saham utama di Asia namun, setidaknya IHSG telah mengawali tahun ini dengan cukup baik,” ujarnya.
Bursa saham Asia bergerak naik di awal tahun setelah merespons positif tercapainya kesepakatan jurang fiskal AS. “Meski kesepakatan tersebut tidak diketahui secara detil namun, dengan menghijaunya bursa saham AS memberikan gambaran positif bahwa jurang fiskal AS dapat dihindarkan,” papar dia.
Dari data-data manufaktrur yang dirilis (dari China, India, dan Korea Selatan) juga turut mendukung positifnya bursa saham Asia.
Di atas semua itu, Reza memperkirakan, pada perdagangan Kamis (3/1/2013) IHSG berada pada support 4.312-4.323 dan resistance 4.358-4.367. “Indeks berpola Shooting star dan mendekati upper bollinger bands (UBB),” ujarnya.
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) bergerak naik setelah terbentuk golden cross dengan histogram positif yang mulai memanjang. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic masih bergerak naik menuju area overbought.
Meski positif di awal perdagangan perdana 2013, tidak sepenuhnya didukung oleh volume sehingga rentan dimanfaatkan untuk profit taking jika terdapat sentimen negatif. “Akan tetapi, dengan masih reboundnya harga komoditas dan masih adanya ekspektasi positif January effect, IHSG diharapkan masih dapat bertahan di zona hijau,” ucap dia.
Reza merekomendasikan para pemodal untuk mempertimbangan saham-saham seperti PT Unilever Indonesia (UNVR), Buy on Weakness dengan support Rp20.750-21.350, resistance Rp22.000-22.250 dan target harga Rp22.000. “Bullish engulfing. Stochastic mulai upreversal,” tuturnya.
PT Wijaya Karya (WIKA), Buy on Weakness dengan support Rp1.450-1.490, resistance Rp1.560-1.580 dan target harga Rp1.580. “Bullish engulfing. Stochastic masih upreversal,” timpal Reza.
PT Bank Tabungan Negara (BBTN), Trading buy dengan support Rp1.440-1.460, resistance Rp1.510-1.550 dan target harga Rp1.520. “Inverted hammer pada lower bollinger band,” tandas dia.
PT Nippon Indosari Corporindo (ROTI), Trading sell dengan support Rp6.750-6.950, resistance Rp7.000-7.100 dan target harga Rp6.800. “Hanging man lewati upper bollnger band,” papar dia.
Saham-saham lainnya, PT Adaro Energy (ADRO) dalam kisaran Rp1.580-1.780, Trading sell jika Rp1.680 gagal bertahan; PT Indika Energy (INDY) dalam kisaran Rp1.400-1.590, Trading sell jika Rp1.520 gagal bertahan;
PT Hero Supermarket (HERO) dalam kisaran Rp4.250-4.600, Trading buy selama di atas Rp4.400; PT Medco Energy (MEDC) dalam kisaran Rp1.620-1.680, Trading sell jika Rp1.640 gagal bertahan; dan PT Sugih Energy (SUGI) dalam kisaran Rp325-380, Trading buy selama berada di atas Rp340.
Sumber : inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar