Onno W. Purbo melanjutkan 'keisengannya' dalam membantu penanganan pasca gempa 7,6 Skala Richter di Padang, Sumatera Barat. Jika sebelumnya ia sekadar memasang sebuah peta digital yang bisa digunakan sebagai Peta Informasi Bencana, kali ini Onno melangkah lebih jauh.
"Saya install aplikasi Sahana, ini aplikasi open source software buatan temen-temen di Sri Lanka yang bisa di ambil di www.sf.net. Saya benar-benar terkagum-kagum sama ini aplikasi karena diarahkan buat informasi manajemen bencana buat satu negara!" ujarnya kepada detikINET, Selasa (6/10/2009).
Sahana, ujar Onno, mencakup lebih banyak hal soal manajemen bencana. Ini termasuk manajemen relawan, korban, kerusakan, organisasi pendukung dan juga peta.
"Peta lokasi seperti yang saya buat, tapi dia ada beberapa lapisan: ada lapisan orang / korban, lapisan kerusakan, lapisan kebutuhan buat dukungan dan lain-lain," paparnya.
Sahana juga memiliki cakupan yang lebih luas. Jika peta yang disusun Onno sebelumnya hanya menjadi media penyebaran informasi, sistem Sahana memungkinkan interaksi lebih lanjut.
Sebagai contoh, pengguna yang mencari sanak-saudaranya yang hilang kini bisa mengajukan pertanyaannya lewat sistem informasi di Sahana.
Piranti lunak yang tersedia bebas ini dikembangkan oleh Sri Lanka pasca tsunami 2004. "Kalau dipikir Sri Lanka gara-gara Tsunami bisa bikin aplikasi yang segini dahsyat. Indonesia abis Tsunami apa ya?" ujar Onno setengah bercanda.
Penerapan Sahana oleh Onno, dibantu rekannya bernama Ian, bisa dilihat di halaman Sisfo-Bencana yang dikelolanya. Untuk bisa ikut berpartisipasi, pengguna harus melakukan pendaftaran (membuat account) terlebih dahulu.
Sebenarnya, piranti lunak Sahana sudah mulai 'diajarkan' di Indonesia sejak 2007 lalu dalam gelaran Asia Source. Bahkan Kementerian Ristek sejak 2008 sudah berniat untuk mendorong pemanfaatan Sahana dalam penanganan bencana di tanah air.
Source: detik.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar