Internet Corporation for Assigned Names and Numbers, (ICANN) organisasi nirlaba yang mengawasi nama domain, mengadakan pertemuan pekan ini di Seoul.
Lembaga itu mengawasi nama domain yang berupa panggilan di setiap situs web, email dan posting Twitter, seperti ".Com" dan akhiran lainnya.
Salah satu masalah utama yang dicermati dewan direksi ICANN pada pertemuan minggu ini adalah apakah untuk pertama kalinya akan memperbolehkan seluruh alamat Internet menggunakan huruf lain selain latin.
Hal ini berpotensi membuka web lebih banyak bagi orang di seluruh dunia dengan karakter alamat yang beragam seperti Arab, Korea, Jepang, Yunani, Hindi dan Cyrillic (tulisan Rusia).
"Ini adalah perubahan terbesar secara teknis pada internet sejak diciptakan 40 tahun lalu," kata Petrus Dengate Thrush, ketua dewan ICANN. Dia juga mengharapkan dewan dapat memberikan persetujuan pada hari Jumat, hari terakhir dalam konferensi.
Cikal bakal internet bermula pada eksperimen disebuah universitas Amerika pada tahun 1969. Namun baru di tahun 1990-an penggunaannya mulai meluas di kalangan luar akademis dan institusi penelitian publik.
Rod Beckstrom, presiden dan CEO baru ICANN mengatakan bahwa jika perubahan itu disetujui, maka lembaga itu akan mulai menerima lamaran nama domain non-Inggris. Entri pertama dalam sistem kemungkinan akan terjadi di sekitar pertengahan tahun 2010.
Dari 1,6 miliar pengguna internet di seluruh dunia, Beckstrom yang mantan kepala cybersecurity AS itu mengatakan lebih dari setengahnya menggunakan bahasa yang menggunakan huruf abjad selain bahasa Latin.
Nah, siapkah Anda menggunakan bahasa daerah Anda sendiri?
Tunggu tahun 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar