Majalah Forbes tahun ini memposisikannya pada peringkat ke-962 sebagai pengusaha terkaya di dunia. Di India,Sameer menjadi pengusaha terkaya dengan peringkat ke-45. Dalam hitungan Forbes, kekayaan Sameer mencapai USD1,2 miliar (Rp11,16 triliun).
Perusahaan yang didirikan pada 2000 ketika Sameer berusia 26 tahun, kini telah menjadi perusahaan yang sangat dipertimbangkan dalam bisnis keuangan di India. Awalnya, perusahaan itu didirikan setelah mengakuisisi perusahaan Inorbit Sekuritas, sebuah perusahaan broker saham di New Delhi. Hanya dengan memiliki kantor di sebuah ruko kecil di dekat Terminal Bus Hauz Khas, New Delhi, Sameer tetap percaya diri menjalankan bisnis. Ketika itu, kantornya hanya memiliki dua buah komputer.
Pada 2004, perusahaannya terus melebarkan sayapnya serta menyediakan layanan kredit bagi masyarakat. Pada 2005, sektor bisnis pegadaian juga diincarnya. Pada 2005, Indiabulls berhasil mengumpulkan keuntungan sebesar USD2 miliar (Rp18,5 triliun) dengan saham senilai USD2 juta (Rp1,8 triliun). "Kita sudah mengidentifikasi bahwa bisnis pembiayaan keuangan, properti, dan ritel perusahaan kita telah tumbuh 50 kali lipat dibandingkan bisnis broker," ujarnya dikutip Businesstoday.
Pada 2008 ini, dia berinvestasi pada bisnis pembangkit listrik. Bukan sampai di situ saja, Indiabulls yang memiliki Indiabulls Wholesale Service yang mengakuisisi 63,92 persen saham Piramyd Retail, perusahaan ritel yang memiliki 35 gerai dan 7 toko yang menyediakan perlengkapan gaya hidup, seperti pakaian dan fesyen. Dengan akuisisi itu, tidak mengherankan, Indiabulls Wholesale pun memiliki konsep bisnis hypermarkets, lifestyle, dan toko kebutuhan rumah tangga.
Bisnis asuransi pun diliriknya. Sameer bekerja sama dengan perusahaan asuransi Sogecap. Bisnis properti pun tetap digeber. Salah satu anak perusahaannya, Indiabulls Real Estate, mengembangkan 50.000 apartemen di seluruh India. Saat ini dia membangun Indiabulls Centre One seluas 130.000 m2.
"Semua bisnis yang menguntungkan akan saya geluti," tuturnya dikutip Indiatoday. Dapat diprediksi, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indiabulls mampu menjadi perusahaan pelayanan finansial terdepan dan perusahaan properti terdepan.
Jangkauan bisnis Indiabulls bukan di India semata. Berkat tangan dingin dan keringatnya, bisnis Sameer pun mampu mendapatkan kepercayaan dari perusahaan investasi kelas dunia.
Merrill Lynch dan Goldman Sac, salah satu bank investasi telah meningkatkan kepemilikan sahamnya pada Indiabulls. Bahkan,salah satu perusahaan investasi paling prestisius di dunia,Morgan Stanley Capital International Index (MSCI), juga menanamkan sahamnya pada Indiabulls. Pengaruh perusahaan investasi itu menjadikan Indiabulls memegang 31persen bisnis perdagangan saham online.
Pengusaha kaya dunia LN Mittal dengan LNM India Internet Venture Ltd juga memiliki 8,2 persen saham di Indiabulls Credit Service, salah satu anak perusahaan Indiabulls.Ditambah dengan kepemilikan saham Farallon Capital pada Indiabulls Financial Services.
"Saya selalu membuka kesempatan pada perusahaan asing untuk terus menanamkan sahamnya pada bisnis saya," paparnya. Sameer dengan Indiabullsnya mendapatkan penghargaan dari pemerintah India.
Penghargaan tertinggi bagi perusahaan-perusahaan di India,yang mengembangkan multiproduk pada bisnisnya. Pemerintah India menilai bahwa Indiabulls mengembangkan bisnis yang beragam dan inovatif.
"Jangan ragu untuk terbuka dengan investasi asing. Jika investor asing tertarik dengan bisnis Anda, itu merupakan kelebihan dan keberuntungan. Perusahaan Anda akan semakin besar, dan berkembang," tuturnya. Kadang,memang pekerjaan dan bidang bisnis sangat jauh dengan ilmu di kampus yang digelutinya.
Sameer mengambil kuliah jurusan teknik mesin di Institut Teknologi India di New Delhi. Dia mendapatkan gelar sarjana pada 1995. Setelah lulus, dia langsung ke AS bekerja di Halliburton, salah satu perusahaan minyak. Walaupun sudah bergelimang uang dengan jaminan pendapatan yang tinggi ketika itu, tetap saja Sameer merupakan orang yang nasionalis.
Misi idealismenya untuk membangun negara tercinta, India, menjadikan dirinya kembali pulang. Bagi Sameer, berbisnis juga membangun negaranya. Apa yang dilakukannya tidak terlepas dari kebutuhan negaranya untuk terus berkembang menjadi negara maju. Menurut dia, kontribusi para pengusaha pada negara sangatlah besar. Negara juga bergantung pada para pengusaha.Tanpa pengusaha, penguasa tidak akan berkutik membangun negaranya.
"Kekuatan ekonomi suatu negara bukan berada di tangan pemerintah, melainkan di tangan pengusaha," paparnya dikutip Indiatimes. Sameer juga menuturkan bahwa untuk membangun bangsa yang kuat diperlukan pemuda-pemudi yang memiliki jiwa entrepreneur,dan kemampuan untuk terus berinovasi. "Tidaklah salah jika masa depan suatu negara berada di tangan generasi muda.Pasalnya, kebanyakan negara-negara memiliki energi yang berlebih, dan kebanyakan energi ada pada para pemuda dan pemudinya.
Menurutnya rata-rata negara memiliki 40 persen populasi penduduknya adalah anak muda,. Untuk bisa maju,menurut Sameer, pemuda jangan hanya bisa beretorika, tetapi mampu mengaktualisasikan kepeduliannya pada lingkungan dan sosial. Paling mudah, dalam pandangan Sameer, adalah menuangkan ide dengan berbisnis. "Pertama, pengusaha butuh inovasi, modal adalah nomor kedua," katanya.
Sumber : Sindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar