Hal ini disampaikan Direktur Utama PPA Boyke Mukijat disaat buka puasa bersama di kantornya Selasa (15/9/2009) malam.
Menurut Boyke, saat ini terdapat 10 BUMN yang sakit diantara 40 BUMN yang ada. Kesemuanya memiliki permasalahan yang berbeda, dan perlu penanganan tersendiri.
BUMN bermasalah dan kini dalam proses penyembuhan di PPA adalah PT Merpati, PT PAL , Waskita Karya, PT Industri Sandang Nusantara (ISN), PT Djakarta Lloyd, Perum Produksi Film Negara (PFN), PT Survei Udara Penas, PT Pragja Paramitra.
"Sampai saat ini kami berkonsentrasi pada restrukturisasi dan revitalisasi Merpati, PT PAL Surabaya, dan Waskita Karya. Kami menginginkan dalam 3 tahun, seluruh BUMN sudah sehat, hingga kami mengerjakan tugas berikutnya," kata Boyke.
PPA mempunyai tantangan besar dalam merealisasikan target mereka. Menurut Boyke, banyak BUMN dengan permasalahan yang akut, hingga perlu penanganan lebih.
"Banyak BUMN yang sudah akut dari dulu, dan sudah lama terjadi. Namun karena tidak segera diobati, maka sakitnya bertambah parah. Untuk ini, kami memerlukan banyak effort," ujarnya.
Dalam tugasnya, PPA tidak berjalan sendiri. Mereka mendapatkan arahan atas kerja yang dilakukannya. Setiap ada BUMN bermasalah, PPA akan kaji permasalahan mereka, kemudian akan menghasilkan beberapa solusi. Solusi akan diserahkan kepada komite restrukturisasi, yang terdiri dari Kementrian BUMN, Departemen Keuangan (Depkeu), serta kementrian teknis, jika diperlukan.
"Kami akan lapor ke komite untuk mendapat approval. Minim harus ada dua menteri, yaitu BUMN dan Depkau. Baru kami bisa menjalankan rencana kerja PPA," ujarnya.
Source : bumn-ri.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar